Jumat, 20 Mei 2011

Belantara Hati Manusia

Belantara Hati Manusia

Bening merinai di atas tulang pipi yang lusuh
Dada yang terserak tak kuasa menahan dera memburu
Setiap detik jerit terdengar lirih menyayat kalbu
Setiap jengkal tanah bergeletak mayat membiru
Alangkah hina pemandangan yang telanjangi mataku

Mencoba berharap mimpi ini segera berakhir....
Berandai ini bukan sebuah realita....
Menyibak tabir kegundahan yang melanda
Menyingkap semua tanya yang tak kunjung terjawab

Adakah kepal tangan besi yang dapat hancurkan tirani?
Adakah seonggok daging mati ini hidup kembali?
Akankah belati ini dapat meruncing melawan tragedi?
Akankah... Adakah... Bilakah...

Hati yang terbakar dendam gema mencaci
Hanya mampu mencaci....

Dengar gelegar seruan Kitabmu
Bakar hatimu dengan gelora menjemput syahidmu
Hunuskan semangat membela saudaramu

Tapi kita hanya diam....
Acuh melintas depan paras berdarah
Angkuh tertawa melihat derita
Belantara... Ya, inilah belantara
Urus hidup sendiri, atau kau tergilas mati

0 komentar:

Posting Komentar

var adfly_advert = 'int'; var adfly_advert = 'banner';