Jumat, 20 Mei 2011

Mawar yang Bercermin di Kaca

Mawar yang Bercermin di Kaca

Ia bercermin di kaca itu dan melihat wajahnya
masih cantik seperti
sekuntum mawar yang merekah. Ia yakini,
karena kekasihnya selalu mengatakannya
di pagi hari ketika ia membuka jendela dan matahari menyapa
“kau masih secantik ketika aku meminangmu.”

Di cermin itu ada mawar yang selalu rekah,
wanginya seperti musim bunga
yang tidak ada habisnya, seperti ketulusan mencintai.
Kupukupu kadang masuk lewat jendela mengira
ada sebuah taman sari, lalu hinggap di sana
hanya untuk menarinari di antara jemari lentiknya yang lembut
ketika tangan kekasihnya memagutnya penuh hangat

keningnya disesapnya bak setangkai mawar
lalu matanya terpejam seakan mengabadikan kenangan
“kau masih sewangi ketika di pelaminan.”

Ia bercermin di kaca itu dan melihat wajah kekasih,
tepat di belakangnya
sedang tersenyum memandangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

var adfly_advert = 'int'; var adfly_advert = 'banner';